Nostalgia Simpulan 'Pertarungan Musik Dangdut Vs Musik Rock Di Masa Tahun 90An - Hallo sahabat http://syuhadashahrizam23.blogspot.com, Pada Artikel yang anda baca kali ini dengan judul Nostalgia Simpulan 'Pertarungan Musik Dangdut Vs Musik Rock Di Masa Tahun 90An, kami telah mempersiapkan artikel ini dengan baik untuk anda baca dan ambil informasi didalamnya. mudah-mudahan isi postingan Artikel Hot Info, Artikel My Ngamen, yang kami tulis ini dapat anda pahami. baiklah, selamat membaca.

Judul : Nostalgia Simpulan 'Pertarungan Musik Dangdut Vs Musik Rock Di Masa Tahun 90An
link : Nostalgia Simpulan 'Pertarungan Musik Dangdut Vs Musik Rock Di Masa Tahun 90An

Nostalgia Simpulan 'Pertarungan Musik Dangdut Vs Musik Rock Di Masa Tahun 90An

Ngamen Blog  | Bagi sahabat Ngamen yang ketika ini berumur 45 - 50 tahun membaca judul diatas niscaya sudah tahu kemana arah ceritanya. Sobat niscaya masih terbayang pada ketika itu ada sebuah ajaran musik gres berjulukan musik Rock yang menggebrak musik musik lain terutama musik Dangdut. Mengapa kedua musik ini menjadi kontroversi padahal bahwasanya juga banyak ajaran musik lainnya menyerupai musik keroncong, langgam jawa, seriosa, qosidah dan lain lain. Ternyata musik rock dan musik dangdut mereperentasikan ciri kehidupan masyarakat terutama kawula muda ketika itu. Musik dangdut diasumsikan sebagai musik kalangan sebagian masyarakat baik yang berada di kota dan di desa dari banyak sekali macam kultur dan latar belakang terutama yakni masyarakat kecil. Sementara musik rock sebagai musik yang dianggap masih gres muncul merepresentasikan kawula muda terutama yang pandai dan tampaknya lebih berangasan sesuai dengan ciri hentakan musik dan menyanyinya yang kadang diringan dengan jeritan atau teriakan. Musik dangdut yang dianggap sebagai musik kampungan atau musik orang pinggiran oleh penggemar musik beraliran yang lain justru tidak se inklusif menyerupai penggemar musik lainnya tersebut. Terbukti setiap road show dan konser musik Rhoma Irama keliling kota di Pulau jawa memperkenalkan Film dan lagu barunya tetap dihadiri oleh lautan manusia. Sementara penggemar ajaran musik keroncong maupun pop atau yang lainnya hanya sebagian kecil dari masyarakat ketika itu. 

Dari perbedaan latar belakang masyarakat akhir muncul isme  kesukaan musik inilah yang membuat dimulainya sebuah babak gres dimana musik rock yeng memiliki penggemar militan terus menggelar banyak sekali konser musik secara terbuka diberbagai kota di Jawa menyerupai yang dilakukan oleh musik dangdut. Tercatat ketika itu Ahmad Albar dengan group Band Godblessnya menjadi ikon anak muda penggemar musik rock. 

Perseteruam antar penngemar musik dangdut dan rock kerap berbuah tindakan kriminal pada beberapa konser musik seperti  penggemar rock tawuran dengan penggemar  dangdut. Panggung Soneta Group bahkan pernah dikencingi seorang rocker. Rhoma Irama konon,  ketika itu mengejarnya dengan kabel setrum. Caci-maki di panggung hingga umpatan di media bertubi-tubi.Untungnya polemik yang meruncing tajam ketika itu berakhir dengan perdamaian antara kedua kubu musik, baik rock maupun dangdut. Apalagi muncul fakta baru, ternyata baik Benny Soebardja maupun Oma Irma sama-sama berasal dari Tasikmalaya. Perseteruan lintas musik ini berakhir dengan happy ending.

Di ujung tahun 1977, risikonya ada konser yang menyatukan God Bless dan Soneta Group.Acara sarat sensasi ini dapat juga dianggap sebagai menerangkan bahwa antara musik dangdut dan rock tak ada pertikaian atau perseteruan lagi.Bahkan Rhoma Irama dengan tanpa malu-malu lagi mengadopsi gaya rock ala Deep Purple dalam menu musik Soneta Group. Konser yang berlangsung 31 Desember 1977 itu berlangsung dengan riuh tanpa bencana sama sekali.Achmad Albar berduet dengan Rhoma Irama menyanyikan lagu Begadang serta hits dari Duo Kribo bertajuk Neraka Jahanam.

Di tahun 1979,Achmad Albar dengan musik yang digarap gitaris God Bless Ian Antono merilis album dangdut bertajuk Zakia.Album ini sukses di pasaran.Achmad Albar bahkan sempat merilis sekitar 4 album bercorak dangdut.Achmad Albar bahkan mengikuti jejak Rhoma Irama bermain dalam dua film bertema dangdut yaitu “Irama Cinta” dan “Cubit Cubitan” bersama Elvy Sukaesih.

Sebagai punggawa dangdut Rhoma Irama juga terus ingin menyatukan kedua kelompok penggemar musik ini. Selain terus membuatkan musik dakwah, namun terus berusaha bagaimana biar situasi tidak meruncing kemali. Sebagai perjuangan untuk itu, Rhoma Irama membuat Film berjudul Menggapai Matahari, bahkan untuk membawa pesan perdamaian Rhoma membuat Film Menggapai Matahari 2 yang ikut dibintangi oleh Rocker Muda Ikang Fawzi. Inti dari dongeng film tersebut yakni walaupun ada perbedaan ajaran musik baik Dangdut maupun Rock, namun risikonya tetap bersatu dan dijaga terus perdamaian walaupun tetap dibumbui dengan dongeng cinta dan dakwah sebagai ciri film Rhoma Irama.

Sebagai klimaksnya pertarungan ini diakhiri dengan konser di tahun 1985 dimana Rhoma Irama satu panggung dengan God Bless dalam program bertajuk “Apresiasi Musik Anak Muda 1985” yang digelar di Stadion Utama Senayan 22 Desember 1985 mulai jam 19.00 WIB.

Sumber acuan dan foto : dennysakrie63.wordpress.com

Demikianlah Artikel Nostalgia Simpulan 'Pertarungan Musik Dangdut Vs Musik Rock Di Masa Tahun 90An

Sekianlah artikel Nostalgia Simpulan 'Pertarungan Musik Dangdut Vs Musik Rock Di Masa Tahun 90An kali ini, mudah-mudahan bisa memberi manfaat untuk anda semua. baiklah, sampai jumpa di postingan artikel lainnya.

Anda sekarang membaca artikel Nostalgia Simpulan 'Pertarungan Musik Dangdut Vs Musik Rock Di Masa Tahun 90An dengan alamat link https://syuhadashahrizam23.blogspot.com/2009/01/nostalgia-simpulan-pertarungan-musik.html

Share this post